Jumat, 27 Mei 2011

microsoft word + nasi putih = palugada


coba lihat malam ini meskipun langit terlihat gelap tetapi aku menerjemahkannya sungguh terang terang di hati terang di kepala juga di perut

ah perutku kenyang, fikiran ideku seperti tertahan, tertahan makanan yang baru saja masuk istana tubuhku beberapa jam yang lalu dan makin menjadi – jadi nasi yang di perutku mungkin saja berubah kembali menjadi nasi yang baru matang karena nafasku hampir tertahan atau kembali menjadi beras atau bahkan kembali menjadi padi lalu tumbuh keluar melalui ubun – ubun kepalaku, karena mulai terasa ada gelagat yang tidak beres di kepala yang sudah bertahun – tahun aku bawa dan yang never guondrong ini

hemmmmmmmmmmmmmm…aku diam sambil menatap garis lurus yang kedap kedip di layar komputer yang seakan menyuruhku untuk mengetik lagi tapi sepertinya garis yang berkedip ini tidak sabaran sekali….kenapa yaa kedap kedipnya itu menandakan tak sabaran sekali memangnya kita ngga butuh berfikir haa..?

aku tatap terus perlahan aku menatap dengan lembut…bahkan lebih lembut..aku tatap lagi…pelan lama.. makin lama kumenatap kenapa degup jantungku sedikit aneh seperti ada eye contact antara degup jantungku dengan kedap – kedipnya garis di layar…aku bingung posisi dudukku mejadi gusar…aku coba menarik nafas namun seperti menarik gas untuk siap lebih cepat lagi degup jantungku…ahh perasaanku tidak enak

ARGGHHHHHHHHHH….aku fikir cukuplah sudah teror nasi di perutku ini tetapiiiiiiii…………mengapaaa…ohh mengapa…. kedipan garis di layar semakin memburuku menuntut degup jantungku, mereka saling melaju…saling adu cepat, ahh brengsek sekali Microsoft Word ini…ternyata Amerika sudah menteror kita dari sebuah kedipan garis di layar, sedetail itukah mereka merencanakan untuk menghabisi kita semua…degup jantungku terpancing untuk mengikuti ritme kedipan garis di layar itu…semakin cepat…dan cepat…aku mulai kehabisan nafas kembang kempis nafasku dadaku naik turun ruanganku tiba – tiba menyempit semakin menyempit…aku terjepit di antara degup jantungku dan garis kedip di layar….aku semakin berkeringat ingin sekali aku masuk ke layar dan memotong – motong garis itu atau aku buang saja sekalian atau setidaknya memperingati untuk sedikit santai kedap kedipnya…..ARRGHHHHHH SETAN ALAS…………. INI SANGAT MELEBIHI TEROR NASI

28 mei 2010

Pukul 10 pagi aku terbangun dan masih tertutup layar komputerku dengan kaos hitamku yang secara refleks semalam aku jadikan sebagai senjata aku lepas dari tubuhku dan langsung aku lempar ke layar untuk menutupnya

Biarlah muak aku dengan binatang rendahan si Microsoft Word ini selalu berlagak menolong

Terbangun sudah ada beberapa pesan di handphone

From : si boss
“wan besok meeting jam 11
From : gali
“bro pak robby bakal bikin EO loe gabung ya?
From : bu siti
“pak request pengembangan software yang di minta kira – kira kapan jadinya?
From : mba dewi
“wan ibu udah pulang ngaji blm?
From : boss palugada
“lo gabunglah sama gw ke perusahaan palugada ‘apa lu mau gua ada’ hahaha

Aku terdiam sebentar...satu yang aku syukuri hari ini free, berarti hari ini bisa berjalan sesuai rencana....boleh juga tuh ‘palugada’

Banyak sekali orang – orang yang aku temui belakangan ini dari perempuan yang bersuara bak pria perkasa sampai lelaki don juan yang berkantong doraemon

Langsung aku play cd player di meja ku tanpa melihat cd terakhir yang aku pasang...play.................

Hmmmm...
sting : when we dance
when we dance...........angels will run and hide their wings when we dance...........angels will run and hide their wings



“wannnnnnnnn….sini ke depan!

( ibu memanggil dari depan, ternyata ibu sudah pulang dan sudah berganti kostum untuk kotor – kotoran )

Setelah aku tengok....hemmm lagi gunting – gunting rumput potong – potong daun
bakal ngorek – ngorek tanah ini, oke bu mari kita berkebun!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar